Pengetahuan tentang SII.......
Apa itu SII?
SII merupakan strategi pengintegrasian sistem baik saat
melakukan merger ataupun rekonstruksi perusahaan. SII juga merupakan solusi
agar saat mengintegrasikan antara perusahaan besar dengan perusahaan kecil
seimbang atau sesuai porsinya. Biasanya perusahaan menggunakan SII ini saat
sudah tidak ada jalan lain lagi kecuali menggunakan ini. SII memiliki enam
tahap dalam pengintegrasiannya.
Tahap - Tahap SII
- Exploit Local Capabilities
Pada tahap ini, yang perlu dilaksanakan adalah melakukan
pengembangan maksimal terhadap kapabilitas sistem informasi masing-masing
organisasi. Tujuan dari dilakukannya tahap ini adalah untuk memahami secara
sungguh-sungguh batasan maksimal kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan
kebutuhan manajemen strategis dan operasional organisasi yang bersangkutan –
baik dilihat dari segi keunggulannya maupun keterbatasannya.
- Conduct Soft Integration
Pada setiap kerjasama atau kolaborasi dua atau lebih
organisasi kerap mendatangkan kebutuhan baru. Dan ketika kebutuhan bersama ini
muncul, seringkali tidak dapat dipenuhi oleh sebuah sistem informasi yang
dimiliki salah satu anggota konsorsium. Pada saat kebutuhan baru ini berhasil
didefinisikan secara jelas, masing-masing organisasi melalui wakilnya berkumpul
dan berdiskusi bersama untuk mencari jalan keluar pemenuhan kebutuhan yang ada.
Pada saat inilah sebenarnya hakekat ”integrasi” telah dilakukan. Secara teknis
yang biasa dihasilkan adalah ide-ide solusi dalam bentuk penambahan sejumlah
entitas atau komponen sebagai jembatan antara satu sistem dan sistem lainnya
tanpa harus merusak masing-masing sistem informasi yang telah dianggap baik
bekerja oleh setiap organisasi yang ada. Keluaran sesungguhnya dalam tahap ini
adalah kepercayaan dan kesadaran akan perlunya kerjasama untuk memecahkan solusi.
- Share Common Resources
Langkah berikutnya adalah melakukan evaluasi seberapa
efisien dan optimum solusi yang telah di dapat berhasil dibangun, terutama
dalam kaitannya dengan pemanfaatan beraneka ragam sumber daya organisasi.
Sekali lagi para wakil dari masing-masing organisasi akan berkumpul dan melihat
bahwa banyak peluang untuk meningkatkan kinerja solusi yang dihasilkan jika dan
hanya jika adanya ”sharing” atau pola berbagi pakai antar sumber daya teknologi
informasi yang dimiliki masing-masing organisasi. Keluaran terpenting dari
tahap ini adalah mulai bergesernya pemikiran-pemikiran yang didominasi oleh
faktor emosional ke ide-ide brilian yang dipandu oleh pemikiran rasional.
- Redesign Process Architecture
Mencari solusi dengan berbekal berbagi pakai sumber daya
biasanya dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemilik kepentingan internal.
Di sinilah tahap penentu integrasi diuji kembali, karena yang akan terlibat
adalah pimpinan nomor satu dari masing-masing organisasi. Keluaran dari tahap terberat
ini adalah kesepakatan untuk melakukan kolaborasi secara lebih jauh, yaitu
dengan memperhatikan nilai (atau value) dari pemegang kepentingan utama dari
seluruh organisasi yang berkolaborasi. Ragam proses baru inilah yang akan
menjadi cikal bakal atau embrio arsitektur sebuah sistem informasi terintegrasi
yang dimaksud, yang merupakan penjelmaan ”secara tidak sadar” kumpulan sistem
informasi organisasi beragam yang ada.
- Optimise Network Infrastructure
Rancangan beraneka ragam proses baru yang dihasilkan pada
tahap sebelumnya tidaklah akan berjalan secara efektif, efisien, optimal, dan
terkontrol dengan baik apabila secara fundamental tidak dilakukan penyesuaian
terhadap infrastruktur organisasi yang ada – dalam hal ini adalah arsitektur
sistem informasi terintegrasi yang dimiliki. Keluaran dari tahap optimaliasi
ini adalah sebuah sistem informasi terpadu yang dapat bekerja secara efektif
melayani kepentingan vertikal maupun horisontal. Dan tentu saja yang tidak
kalah pentingnya, yaitu semakin eratnya relasi antar organisasi yang
berkolaborasi setelah melewati sejumlah tahap sebelumnya.
- Transform Organisation Landscape
Tahap terakhir yang akan dicapai sejalan dengan semakin
eratnya hubungan antar organisasi adalah transformasi masing-masing organisasi.
Transformasi yang dimaksud pada dasarnya merupakan akibat dari dinamika
kebutuhan lingkungan eksternal organisasi yang memaksanya untuk menciptakan
sebuah sistem organisasi yang adaptif terhadap perubahan apapun.
Pada Persaingan dalam bidang bisnis untuk perusahaan-perusahaan
sekarang ini memaksa mereka harus menata ulang keuangannya. Mereka memiliki
strategi untuk menguatkan bisnis yang sedang mereka jalani dengan cara
melakukan merger dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Mereka berkolaborasi
dengan perusahaan-perusahaan lainnya.
SII (Strategy of Information Integration) dirasakan perlu
untuk menyelesaikan integrasi sistem yang tidak berhasil, ada enam tahap pelaksanaan
integrasi, antara lain :
Eksploitasi Kapabilitas Lokal
Lakukan Integrasi Tak Tampak
Kehendak Berbagi Pakai
Redesain Arsitektur Proses
Optimalkan Infrastruktur
Transformasi Organisasi
Praktisi Teknologi Informasi sering menjumpai permasalahan
rumit ketika menghadapi tantangan dimana beberapa sistem informasi yang berbeda
harus diintegrasikan. Contoh peristiwa ini antara lain akuisisi dan merger ,
penggabungan beberapa instansi pemerintahan, kerja sama program berbasis lintas
sektoral, dsb. Dalam menghadapi ini, metodologi yang digunakan harus mampu
menjawab berbagai kendala teknis ataupun non teknis yang sekiranya sering
dijumpai pada setiap isu penggabungan. Artinya, metodologi yang dipakai harus
dibangun dengan memperhatikan berbagai aspek tersebut.
Salah satu permasalahan rumit yang kerap dijumpai para
praktisi teknologi informasi adalah ketika menghadapi tantangan dimana sejumlah
sistem informasi yang berbeda harus diintegrasikan. Peristiwa yang dimaksud
misalnya terjadi pada saat aktivitas merger dan akuisisi, penggabungan satu
atau dua institusi pemerintahan, kerjasama program berbasis lintas sektoral,
dan lain sebagainya. Berdasarkan pengalaman, kompleksitas permasalahan yang
dijumpai tidak saja bertumpu pada aspek teknis, namun kerap lebih menonjol pada
hal-hal yang bersifat non-teknis (baca: politis) yang biasanya didominasi oleh
isu “ego sektoral” pada masing-masing institusi yang terlibat. Tanpa adanya
strategi yang jelas, maka sering kali kegiatan integrasi sistem tersebut
menemui jalan buntu, atau tidak berhasil. Kunci permasalahan terjadinya
fenomena tersebut pada dasarnya terletak pada kesalahan pemilihan pendekatan
atau metodologi proses terkait.
Dalam menghadapi tantangan ini, metodologi yang dipergunakan
harus mampu menjawab berbagai kendala teknis maupun non teknis yang seyogiyanya
dijumpai pada setiap isu penggabungan. Artinya, metodologi yang dipakai harus
dibangun dengan memperhatikan berbagai aspek yang dimaksud tersebut.
SUMBER :
http://qodel.blogspot.com/2010/11/strategy-of-information-integration.html.
www.google.com
http://sulistyonugroho.wordpress.com/2010/12/22/sii-strategy-of-information-integration/#more-109
Tidak ada komentar:
Posting Komentar