Sabtu, 24 November 2012

Mendalami PBI dan SII dengan pertanyaan

Pertanyaan tentang Organisai Pengantar Bisnis Informatika.....!!!!!!!!!!!!!!!!!!!


1.     Apa yang di maksud dengan bisnis infor matika???
Jawab:
Bisnis Informatika adalah suatu kegiatan yang dilakukan individu atau sekelompok orang (organisasi) yang memiliki nilai (value) dengan tujuan mendapatkan keuntungan (profit) yang dilakukan dengan bantuan teknologi informasi.

2.    Sebutkan aspek-aspek mengenai bisnis?
Jawab:
·         Keuntungan individu dan kelompok
·         Penciptaan Nilai
·         Penciptaan Barang dan Jasa
·         Keuntungan melalui Transaksi

3.    Apa peranan teknologi informasi di bidang bisnis?
Jawab :
Di bidang bisnis baik perdagangan barang maupun jasa komputer peranan teknologi informasi akan sangat penting untuk kegiatan transaksi baik rutin, periodik, maupun insidental dan menyediakan banyak informasi dengan cepat dan tepat.

4.    Ada berapa fungsi dalam bisnis?sebutkan & jelaskan?
Jawab:
Ada 2(dua),yaitu:
Fungsi Mikro sangat berkontribusi terhadap pihak yang berperan langsung, seperti: pekerja atau karyawan, dewan komisaris, pemegang saham, dll.

Fungsi Makro berkontribusi terhadap pihak yang tidak terlibat secara langsung, seperti : masyarakat sekitar perusahaan, bangsa dan Negara.

5.    Sebutkan fungsi dasar bisnis!

jawab:
a. Acquiring of raw material
b. Manufactoring of raw material
c. Distributing Product to Consumers
d. Mencari dan menemukan sumber bahan baku
e. Mengolah bahan baku menjadi produk jadi
f. Menyalurkan produk jadi ketangan konsumen

Pertanyaan tentang SII.................!!!!!!!!!!!!!!!!111


1    Apa itu SII( Strategy of Information Integretion)?
Jawab :
SII merupakan strategi pengintegrasian sistem baik saat melakukan merger ataupun rekonstruksi perusahaan. SII juga merupakan solusi agar saat mengintegrasikan antara perusahaan besar dengan perusahaan kecil seimbang atau sesuai porsinya

2   Sebutkan tahap-tahap SII?
Jawab :
a. Exploit Local Capabilities
b. Conduct Soft Integration
c. Share Common Resources
d. Redesign Process Architecture
e. Optimise Network Infrastructure
f. Transform Organisation Landscape
3   Apa tujuan dari tahap Exploit Local Capabilities?
Jawab :
Tujuan dari dilakukannya tahap ini adalah untuk memahami secara sungguh-sungguh batasan maksimal kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan kebutuhan manajemen strategis dan operasional organisasi yang bersangkutan – baik dilihat dari segi keunggulannya maupun keterbatasannya.

4     Sebutkan tahap pelaksaan integrasi?
         Jawab :

·         Eksploitasi Kapabilitas Lokal
·         Lakukan Integrasi Tak Tampak
·         Kehendak Berbagi Pakai
·         Redesain Arsitektur Proses
·         Optimalkan Infrastruktur
·         Transformasi Organisasi

5     Apa yang di maksud dengan pengertian transformasi masing-masing organisasi?
Jawab :
Transformasi yang dimaksud pada dasarnya merupakan akibat dari dinamika kebutuhan lingkungan eksternal organisasi yang memaksanya untuk menciptakan sebuah sistem organisasi yang adaptif terhadap perubahan apapun.


Jumat, 02 November 2012

Sedikit Pengetahuan tentang Strategy of Information Integration (SII)





Pengetahuan tentang SII.......


Apa itu SII?

SII merupakan strategi pengintegrasian sistem baik saat melakukan merger ataupun rekonstruksi perusahaan. SII juga merupakan solusi agar saat mengintegrasikan antara perusahaan besar dengan perusahaan kecil seimbang atau sesuai porsinya. Biasanya perusahaan menggunakan SII ini saat sudah tidak ada jalan lain lagi kecuali menggunakan ini. SII memiliki enam tahap dalam pengintegrasiannya.

Tahap - Tahap SII

  • Exploit Local Capabilities
Pada tahap ini, yang perlu dilaksanakan adalah melakukan pengembangan maksimal terhadap kapabilitas sistem informasi masing-masing organisasi. Tujuan dari dilakukannya tahap ini adalah untuk memahami secara sungguh-sungguh batasan maksimal kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan kebutuhan manajemen strategis dan operasional organisasi yang bersangkutan – baik dilihat dari segi keunggulannya maupun keterbatasannya. 

  • Conduct Soft Integration
Pada setiap kerjasama atau kolaborasi dua atau lebih organisasi kerap mendatangkan kebutuhan baru. Dan ketika kebutuhan bersama ini muncul, seringkali tidak dapat dipenuhi oleh sebuah sistem informasi yang dimiliki salah satu anggota konsorsium. Pada saat kebutuhan baru ini berhasil didefinisikan secara jelas, masing-masing organisasi melalui wakilnya berkumpul dan berdiskusi bersama untuk mencari jalan keluar pemenuhan kebutuhan yang ada. Pada saat inilah sebenarnya hakekat ”integrasi” telah dilakukan. Secara teknis yang biasa dihasilkan adalah ide-ide solusi dalam bentuk penambahan sejumlah entitas atau komponen sebagai jembatan antara satu sistem dan sistem lainnya tanpa harus merusak masing-masing sistem informasi yang telah dianggap baik bekerja oleh setiap organisasi yang ada. Keluaran sesungguhnya dalam tahap ini adalah kepercayaan dan kesadaran akan perlunya kerjasama untuk memecahkan solusi.

  • Share Common Resources
Langkah berikutnya adalah melakukan evaluasi seberapa efisien dan optimum solusi yang telah di dapat berhasil dibangun, terutama dalam kaitannya dengan pemanfaatan beraneka ragam sumber daya organisasi. Sekali lagi para wakil dari masing-masing organisasi akan berkumpul dan melihat bahwa banyak peluang untuk meningkatkan kinerja solusi yang dihasilkan jika dan hanya jika adanya ”sharing” atau pola berbagi pakai antar sumber daya teknologi informasi yang dimiliki masing-masing organisasi. Keluaran terpenting dari tahap ini adalah mulai bergesernya pemikiran-pemikiran yang didominasi oleh faktor emosional ke ide-ide brilian yang dipandu oleh pemikiran rasional.

  • Redesign Process Architecture
Mencari solusi dengan berbekal berbagi pakai sumber daya biasanya dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemilik kepentingan internal. Di sinilah tahap penentu integrasi diuji kembali, karena yang akan terlibat adalah pimpinan nomor satu dari masing-masing organisasi. Keluaran dari tahap terberat ini adalah kesepakatan untuk melakukan kolaborasi secara lebih jauh, yaitu dengan memperhatikan nilai (atau value) dari pemegang kepentingan utama dari seluruh organisasi yang berkolaborasi. Ragam proses baru inilah yang akan menjadi cikal bakal atau embrio arsitektur sebuah sistem informasi terintegrasi yang dimaksud, yang merupakan penjelmaan ”secara tidak sadar” kumpulan sistem informasi organisasi beragam yang ada.

  • Optimise Network Infrastructure
Rancangan beraneka ragam proses baru yang dihasilkan pada tahap sebelumnya tidaklah akan berjalan secara efektif, efisien, optimal, dan terkontrol dengan baik apabila secara fundamental tidak dilakukan penyesuaian terhadap infrastruktur organisasi yang ada – dalam hal ini adalah arsitektur sistem informasi terintegrasi yang dimiliki. Keluaran dari tahap optimaliasi ini adalah sebuah sistem informasi terpadu yang dapat bekerja secara efektif melayani kepentingan vertikal maupun horisontal. Dan tentu saja yang tidak kalah pentingnya, yaitu semakin eratnya relasi antar organisasi yang berkolaborasi setelah melewati sejumlah tahap sebelumnya.

  • Transform Organisation Landscape
Tahap terakhir yang akan dicapai sejalan dengan semakin eratnya hubungan antar organisasi adalah transformasi masing-masing organisasi. Transformasi yang dimaksud pada dasarnya merupakan akibat dari dinamika kebutuhan lingkungan eksternal organisasi yang memaksanya untuk menciptakan sebuah sistem organisasi yang adaptif terhadap perubahan apapun.

Pada Persaingan dalam bidang bisnis untuk perusahaan-perusahaan sekarang ini memaksa mereka harus menata ulang keuangannya. Mereka memiliki strategi untuk menguatkan bisnis yang sedang mereka jalani dengan cara melakukan merger dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Mereka berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan lainnya.

SII (Strategy of Information Integration) dirasakan perlu untuk menyelesaikan integrasi sistem yang tidak berhasil, ada enam tahap pelaksanaan integrasi, antara lain :
Eksploitasi Kapabilitas Lokal
Lakukan Integrasi Tak Tampak
Kehendak Berbagi Pakai
Redesain Arsitektur Proses
Optimalkan Infrastruktur
Transformasi Organisasi

Praktisi Teknologi Informasi sering menjumpai permasalahan rumit ketika menghadapi tantangan dimana beberapa sistem informasi yang berbeda harus diintegrasikan. Contoh peristiwa ini antara lain akuisisi dan merger , penggabungan beberapa instansi pemerintahan, kerja sama program berbasis lintas sektoral, dsb. Dalam menghadapi ini, metodologi yang digunakan harus mampu menjawab berbagai kendala teknis ataupun non teknis yang sekiranya sering dijumpai pada setiap isu penggabungan. Artinya, metodologi yang dipakai harus dibangun dengan memperhatikan berbagai aspek tersebut.

Salah satu permasalahan rumit yang kerap dijumpai para praktisi teknologi informasi adalah ketika menghadapi tantangan dimana sejumlah sistem informasi yang berbeda harus diintegrasikan. Peristiwa yang dimaksud misalnya terjadi pada saat aktivitas merger dan akuisisi, penggabungan satu atau dua institusi pemerintahan, kerjasama program berbasis lintas sektoral, dan lain sebagainya. Berdasarkan pengalaman, kompleksitas permasalahan yang dijumpai tidak saja bertumpu pada aspek teknis, namun kerap lebih menonjol pada hal-hal yang bersifat non-teknis (baca: politis) yang biasanya didominasi oleh isu “ego sektoral” pada masing-masing institusi yang terlibat. Tanpa adanya strategi yang jelas, maka sering kali kegiatan integrasi sistem tersebut menemui jalan buntu, atau tidak berhasil. Kunci permasalahan terjadinya fenomena tersebut pada dasarnya terletak pada kesalahan pemilihan pendekatan atau metodologi proses terkait.

Dalam menghadapi tantangan ini, metodologi yang dipergunakan harus mampu menjawab berbagai kendala teknis maupun non teknis yang seyogiyanya dijumpai pada setiap isu penggabungan. Artinya, metodologi yang dipakai harus dibangun dengan memperhatikan berbagai aspek yang dimaksud tersebut.



SUMBER   :
http://qodel.blogspot.com/2010/11/strategy-of-information-integration.html.
www.google.com
http://sulistyonugroho.wordpress.com/2010/12/22/sii-strategy-of-information-integration/#more-109